Senin, 02 Februari 2015

January

To be frank, January isn't my favourite, even I was born in this month.
To be frank, I don't like the second day of January.
To be frank, I hate my birthday.

Jumat, 2 Januari 2015

Biasa, kayak tahun-tahun sebelumnya gue selalu takut sama yang namanya hari ulang tahun, khususnya hari ulang tahun orang-orang terdekat dan diri sendiri. Kalo ditanya kenapa jawabannya simple banget; gue takut mengecewakan dan kecewa. Selalu, setiap tahun that feeling comes to me and hits me really hard.
Aneh gak sih? Maksudnya mayoritas orang-orang bakalan menyambut hari spesial itu dengan suka cita, tapi gue malah ketakutan. Perasaan takut mengecewakan dan kecewa, iya kecewa terhadap diri sendiri ya bukan dikecewakan oleh pihak ke dua, timbul dikarenakan adanya ekspektasi-ekspektasi. 
Saat hari lahir orang terdekat kita sebentar lagi datang, sebagai orang yang dekat dengan mereka setidaknya kita menyiapkan sesuatu yang spesial di hari spesial mereka, bukan? Menurut gue, di sisi sebrang pun mereka sadar gak sadar akan mengharapkan sesuatu. Walaupun sebisa mungkin mereka menekan ekspektasi tersebut, but deep down from their heart, they'll expect something from us. Even the smallest thing like birthday greeting. Masalahnya ini juga kejadian sama gue. Setiap tahun, I'm trying really hard to expect nothing, seenggaknya meminimalisir sakit hati. Nah yang jadi duduk perkara adalah saat gue mengecewakan mereka karena gak bisa memberikan hal yang terbaik untuk merayakan hari spesial mereka, ataupun gue gagal mereduksi hayalan babu yang timbul seenak pusar dan berujung kecewa karena terlalu banyak bermimpi. Both are really frustating, tho.
.
.
.
Delapan belas bisa dibilang 'turning point', di mana hayalan babu meroket di satu sisi dan bertolak belakang dengan realitas, tetapi sisi lainnya memberikan kejutan yang menggembirakan. Yang bikin gue amazed banget adalah mereka yang gak pernah gue harapkan malah ngasih sesuatu yang gak pernah gue bayangkan. Rasanya bersyukur banget punya mereka. Rasanya jadi kebuka jendela hatinya buat melek yang terlalu sempit hanya memandang ke satu sisi yang sudah usang.

Delapan belas yang baik, setelah itu sembilan belas yang menyenangkan.
Sekarang dua puluh yang.. Subhanallah.

Pertama-tama, mau ngucapin terimakasih banyak untuk Allah SWT yang sayang banget sama hamba-Nya. Terimakasih masih membiarkan hamba-Nya ini menghirup udara, diberikan umur, kesehatan, kesempatan untuk memperbaiki diri, dan nikmat lainnya yang gak mungkin disebut satu persatu. Alhamdulillah, terimakasih ya Allah.

Kedua, terimakasih untuk keluarga gue. Terimakasih karena udah nerima apa adanya walaupun gue belum bisa ngebanggain mereka. Terimakasih karena selalu jadi rumah untuk Ifqi saat lelah, tersesat, sedih, dan bahagia. Terimakasih banget buat adek gue yang rela-relain gak tidur nunggu jam 12 malem cuman demi mau ngucapin 'HBD' lewat LINE sampai maksa dan bangunin Ibu tengah malem buat ngucapin juga. Terimakasih banyak, banyak banget untuk Ibu yang tumbenan tahun ini ngucapin tengah malem padahal tahun-tahun sebelumnya selalu ngucapin jam empat sore. Terimakasih buat Ibu yang rela bangun malem-malem nelfon free call gue minta maaf gak bisa ngasih apa-apa padahal gue gak peduli sama sekali padahal ucapan aja udah lebih dari cukup? Terimakasih banyak Ibu, kalau dijabarin semuanya gak akan habis, yang ada sampai akhir tahun 2015 juga gak akan selesai ini tulisan, terimakasih sekali lagi udah mau jadi Ibu yang super buat Ifqi. Everyone knows I love you most. Terimakasih juga untuk Ayah, yang selalu support gue dari belakang, selalu kasih perhatian dan kasih sayang secara implisit dan lewat perantara Ibu. Terimakasih udah jadi Super Dad, I hope we will get along like the old times, I hope we can share and spend more time together, I miss us, Yah. I love you, Yah, Bu, Yus.

Ketiga, terimakasih untuk Diska, Andina, dan Dila yang super duper baik hati dan perhatian, I found a sistes another mothers. Thank you so much for your greetings, wishes, surprises and your hugs! You guys are rock!! Aku sayang kalian karena Allah. Btw Diska orang pertama yang ngasih ucapan secara langsung ngetok-ngetok pintu kamar kosan gue tengah malem, kirain hantu ya soalnyanya jam 00.00 pas! Thanks, Din, for the cool gift, dan thanks to Dilla dengan segala ide cemerangnya.

Gift from Andina Ginoga

Isn't it cool? I just really love this stuff!
A sweet birthday decoration for my room! even it was too late I'm feeling thankful.

Thanks for the cake and balloons, Dil, Dis!

Keempat, Terimakasih untuk keluarga Sadap Sakiyah, Rangers, ESP 50, R02 TPB, dan semua orang yang udah ngucapin.

Last but not least, terimakasih untuk Prabu dan segala macam effort untuk bikin surprisenya. Super sukes even it cheesy as fuck HAHAHA. Terimakasih banyak, Prab, I knew it was your very first time bought a bouquet of flower and made a surprise for girl. I'm feeling thankful, loved, and touched at the same time. Really. Terimakasih segala usaha nyari tulipnya, buat kadonya, beli pasminanya, hujan-hujanan beli kuenya. AND BIG SORRY FOR YOU karena terlalu awkward dan gak bisa memberikan apresiasi yang lebih pantas. Btw, I love you.

First time for him! lol it's funny, tho

Both of us can't handle that awkward moment

Is that your nervous-face, Mbel? LOL!
Those cheesy candles

Thanks

Thanks #2

Thanks #3
Candles!

Sure, I will wear it!

Your first bouquet of flower, eh?

Sketch book! But I'm going to make it as Book of 2015 Memory

Thanks #4

Dua puluh? Titik balik umur ya. 
Dua puluh? Sudah kepala dua katanya. Harus jauh lebih baik kataku.
Dua puluh? Terimakasih 2 Januari 2015.

I'm looking forward to 2015. Please be good to me.