Kamis, 10 November 2016

In a Scale

Dari satu sampai sepuluh, seberapa sayang orang itu terhadap saya?
"8.5"
Saya senang.

Semakin Sulit

Sudah berapa kali ganti tubuh?
Dua puluh satu di bagi tujuh
Sama dengan tiga

Kira-kira makin berat saja di punggung
Menggelayut
Makin lama makin banyak
Makin berat

Rambut di kepala juga semakin sering tanggal
Intensitas munculnya penyakit lambung makin tinggi
Badan makin rusak
Dipaksa bekerja
Kalau bisa, sentuh batas maksimum
Kalau bisa, terjaga terus

Cabang di kepala juga makin banyak
Tumbuh lagi
Tumbuh lagi
Makin ruwet, semrawut

Yang tadinya kerikil
Lama kelamaan jadi batu sungai
Masalah dengan muara yang tidak jelas
Hikmah yang sulit diterka
Dampak yang tidak langsung dirasa
Jadi makin sulit,
Tapi makin hidup

Iya, ini namanya mengeluh
Sekaligus bersyukur karena masih bisa rasa sakit
Berarti masih bernapas.



Selasa, 16 Agustus 2016

Marah

1 Maret 2016

Kan sudah tau kalau marah mirip api
Bisa bakar benda di hadapannya

Kan sudah tau marah bikin luka teman
Lagian, apa guna?

Jangan digenggam, takut melepuh dan berdarah
bukan teman saja yang luka,
coba lihat, kamu juga kena!

Lepasin, jangan di genggam!

Selasa, 07 Juni 2016

Sepenggal Frasa Lama untuk Menguatkan

Ditujukan untuk orang yang super spesial seperti martabak, tapi dulu, pada masanya
Sekarang rindu menggunakannya lagi, untuk diri sendiri saja, agar kuat, agar tegar seperti batu pualam
Tuhan pasti punya cerita,
Ombak yang dikirim pun mengandung hikmah
Sebelum menguatkan, mari perkuat pondasi sendiri

Oleh sebab itu, jangan pernah redup, apalagi padam.

Minggu, 21 Februari 2016

Rumah

Damainya rasa rumah
Kalau letih tinggal bersandar
Kalau sedih tinggal mengadu
Kalau bahagia bersorak ramai
Damainya rasa rumah
Sudah tau alamatnya belum?

Jumat, 06 November 2015

Kau itu Unik

Kau itu Unik

Identik hitam
Identik putih
Identik hitam putih
Kawan kau sungguh identik

 Hidup di luar
                             Hidup di dalam, bawa masalah
 Maunya apa?
                      Kawan kau sungguh hidup

Aku hidup di luar sana tidak tahu bahwa adik kecilku yang dulu tukang rampas segenggam rambutku sudah mulai tumbuh dewasa.

ABZ

Jadi ceritanya pekan ini disempat-sempatkan untuk pulang sebelum Spor-fucking-ta, sorry, dimulai. Habisnya siang malam entah Ayah atau Ibu terus-terusan merengek agar yang di Bogor cepat pulang via telfon whatsapp.

Dan akhirnya di sinilah Ifqi menggunakan notebook tak dianggap sang pengganti laptop tua tukang merajuk tidak ingin berfungsi. Iseng buka-buka folder punya Iyus, lebih iseng lagi buka folder berjudul 'Puisi'. Inilah hasilnya

ABZ

Kau memilih A
Kenapa aku B
Kau yang selalu A
Aku yang selalu B

Kenapa hanya A dan B?
Kenapa?
Kau tetap setia A
Aku jadi Z

I'm A-M-A-Z-E-D.
Is it really my lil bro?